PELUMASAN BEARING
Pelumasan bearing diperlukan untuk mengurangi gesekan, keausan dan dalam beberapa kasus digunakan untuk memindahkan panas yang dihasilkan oleh gesekan pada bearing.Banyak riset telah dilakukan guna menemukan metode pelumasan yang efektif.
Terdapat empat jenis gesekan dan system pelumasan yang memyetainya:
- Dry friction adalah saat tidak ada pelumas di antara permukaan-permukaan yang saling bersentuhan. Pada kondisi beban yang ringan, bearing akan bekerja namun dengan koefisien gesek tinggi. Saat beban bearing meningkat, akan tercapai suatu titik dimana terjadi kontak molekul logam ke logam yang menyebabkan perpindahan material pada permukaan-permukaan yang berdekatan satu sama lainnya. Proses ini dinamakan temporary welding action.
- Boundary lubrication adalah saat lapisan oil film di antara permukaan yang saling menggelinding berada dalam kondisi yang sangat tipis. Ini terjadi pada bearing sebuah machine ketika suplai pelumas bertekanan mengalami kegagalan, ketika machine di-start setelah standing idle selama beberapa jam, atau pada machine dimana pelumas dari plain bearing tidak berkelanjutan, seperti melumasi part dengan oli dari oil can sekali dalam sebulan. Sifat-sifat yang terpenting dari oli pada sistem pelumasan adalah kemampuan mengalir sendiri ke dalam dua permukaan untuk memberikan lapisan pelindung
- Full film lubrication memisahkan dua permukaan dengan pelumas bertekanan. Pelumas bertekanan dibentuk oleh kombinasi viskositas oli yang cukup dan pergerakan relatif dari permukaan yang membentuk sebuah bantalan hydrodynamic di bawah shaft yang menjamin tersedianya lapisan oil film. Untuk pelumasan jenis ini, harus tersedia cukup oli dan jenis olinya pun penting diperhatikan karena meskipun ketebalan oli yang terbentuk sebagai bantalan hydrodynamic sudah sesuai, namun tenaga tidak boleh terlalu banyak diserap akibat oli yang terlalu kental.
- Rolling friction terjadi pada anti-friction bearing, dimana kerja bearing tidak bergerak meluncur tetapi hanya ball atau roller yang berputar disepanjang permukaan yang halus. Jika diberi beban, maka roller sedikit menekan permukaan dan dibutuhkan tenaga untuk memutarnya
Kondisi shaft saat berputar berawal dari dry friction, boundary lubrication dan full film lubrication.
Metode Pelumasan
Peralatan pelumasan bervariasi dari lubang oli yang sederhana sampai sistem sirkulasi yang lebih rumit, terdiri dari: pompa, filter, pendingin oli dan perlengkapan peringatan penurunan tekanan dan suhu berlebih.
Sistem pelumasan oli dapat diklasifikasikan ke dalam:
- Hand oiling atau pelumasan manual dimana diperlukan keterlibatan operator/maitenance .Bentuk yang paling sederhana dari system ini adalah lubang yang dibor pada bearing/dudukannya kemudian dipasang nipple sebagai penutup sekaligus tempat pelumasan.
- Low-pressure, non-mechanical system terdiri dari reservoir oli dengan menggunakan beberapa metode untuk menyuplai oli ke bearing .Oli mengalir ke bearing dengan konstan, walaupun shaft berputar atau tidak, tetapi jika oli sudah kering, penunjukan pada reservoir oli dapat mengindikasikan kemungkinan bearing berputar dengan kondisi oli kering.Metode-metode tersebut adalah:
• Metode absorbent wick (sumbu hisap):Sumbu bertindak sebagai penyerap dan semakin panjang sumbu diluar reservoir semakin banyak aliran olinya
• Metode constant drip system (tetesan konstan) memiliki pengaturan untuk mengontrol tingkat tetesan oli dan memiliki permukaan yang transparan sehingga tingkat ketinggian oli dapat diperiksa. - Total Loss Feed Bertekanan Tinggi yang Diatur Secara Mekanis;Pada sistem otomatis, pompa digerakkan dengan kecepatan rendah oleh cam yang berfungsi sebagai penggerak dari machine yang akan dilumasi
.